• Dipublish Oleh: admin
  • Dipublish Pada: October 10, 2013
  • 794 x dilihat.

Gubernur Lantik Plt Sekda Papua dan Kadis DPTIK

         Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe melantik Asisten I  bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hery Dosinaen sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Papua menggantikan drh. Constant Karma, Kamis (10/10) bertempat di Sasana Krida Kantor Gubernur Dok II Jayapura.  Gubernur Papua pada kesempatann tersebut juga melantik Kepala Dinas Pegelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) Papua yang baru Archipus Kaize menggantikan pejabat lama Kansiana Salle Sementara itu, pelantikan Plt Sekda tersebut menindaklanjuti pelantikan Sekda Papua yang semestinya dilaksanakan pada tanggal 11 September 2013, namun tak sampai terlaksana karena calon Sekda Thobias Solossa mengalami serangan jantung dan dinyatakan meninggal dunia pada 6 September 2013 malam.

         Jadi, pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden 101/M tahun 2013 yang dikeluarkan pada 21 Agustus tentang pemberhentian dan pengangkatan Sekda Papua. Dalam Kepres itu menunjuk Thobias Solossa sebagai Sekda Papua menggantikan pejabat sebelumnya Constant Karma. Hanya saja calon Sekda meninggal dunia, namun pelantikan pelaksana tugas ini tetap harus dilakukan karena SK pemberhentian pak Karma sudah ada sambil kita menunggu seleksi Sekda devinitif ditunjuk, terang Gubernur dalam sambutan pada acara tersebut. Lebih lanjut dikatakan, untuk proses jabatan Sekda definitif dalam waktu dekat akan diusul kembali satu nama sebagai pengganti almarhum, guna mendampingi dua nama yang sebelumnya sudah mengikuti fit & proper test di Jakarta.“Ya tentunya disini kita sangat berharap sekali agar sebelum APBD Induk diserahkan, kita di Papua ini sudah dapat memiliki sekda definitif untuk menunjang proses pelaksanaan pembangunan di provinsi ini,” harapnya.

      Dalam kesempatan itu, Gubernur meminta mantan Sekda Constant Karma untuk tetap eksis membantu penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Papua. Sebab pihaknya tidak menginginkan lebih banyak lagi orang asli Papua di pegunungan maupun pedalaman menjadi korban virus mematikan yang belum ditemukan penawarnya hingga saat ini. “Saya harap pak Constant Karma bisa membantu di Komisi Penanggulangan
Aids Papua dan dengan momen ini bisa lebih fokus lagi untuk membantu penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi ini,” imbaunya.