Papua Dukung Percepatan Digitalisasi, Fokus Wilayah Minim Layanan Operator
JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua turut ambil bagian dalam percepatan digitalisasi dengan membangun akses internet di wilayah yang belum dijangkau operator atau infrastruktur pusat yang belum maksimal. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pemerataan konektivitas di seluruh pelosok Papua.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Papua, Jeri Agus Yudianto, mengatakan, selama lima tahun terakhir pembangunan infrastruktur digital oleh pemerintah pusat berlangsung cukup masif. Namun, masih terdapat sejumlah titik yang belum terjangkau layanan operator maupun fasilitas yang dibangun pemerintah pusat. Di wilayah-wilayah inilah pemerintah provinsi turun tangan.
”Kami masuk ke area yang operator tidak masuk. Atau, jika sudah ada infrastruktur pemerintah pusat tapi belum maksimal pemanfaatannya, kami hadir untuk memperkuat konektivitas di sana,” ujar Jeri di Jayapura, Senin (26/5/2025).
Langkah ini, lanjutnya, merupakan bentuk dukungan terhadap target peningkatan penetrasi digital di Papua. Berdasarkan data terkini, tingkat penetrasi digital di Papua baru mencapai 76 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional yang telah menyentuh angka 79 persen.
Selain mengintervensi wilayah tanpa layanan, Pemprov Papua juga mendorong pemeliharaan terhadap infrastruktur digital yang sudah ada. “Infrastruktur digital yang sudah dibangun harus dipastikan tetap berfungsi dan hidup. Jangan sampai sudah dibangun, tetapi tidak dimanfaatkan,” ucapnya.
Adapun infrastruktur digital yang dibangun pemerintah pusat meliputi jaringan tulang punggung (backbone) Palapa Ring Timur, base transceiver station (BTS) 4G, serta akses internet berbasis satelit seperti SATRIA 1.
Sejak Oktober 2024 hingga Mei 2025, sebanyak 1.705 titik konektivitas digital telah dibangun di enam provinsi di Tanah Papua. Dari jumlah itu, 351 titik menggunakan BTS 4G, sedangkan sisanya berbasis satelit. ***