Mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi dan Dosen UNCEN Ukir Prestasi di ICBES 2014 – Bangkok
Sejarah dan prestasi membanggakan kembali ditorehkan 6 Mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi dan Dosen Akuntansi
UNCEN dalam kancah internasional setelah berhasil mempresentasikan 7 hasil penelitian empiris yang
berfokus pada implementasi Otsus di Papua dan Papua Barat dalam ICBES 2014 di Bangkok, 8-10 Januari
2014 kemarin. ICBES (International Conference on Business, Economics, and Social Sciences) adalah
sebuah konferensi internasional yang diikuti lebih dari 200 delegasi yang berasal dari 25 negara di
berbagai belahan dunia (seperti USA, Iran, Lebanon, Saudi Arabia, UAE, India, Finland, China,
Indonesia, Vietnam, Sudan, Morocco, Thailand, United Kingdom, Switzerland, France, Malaysia, Japan,
Sri Lanka, etc).
Prestasi membanggakan dicapai delegasi UNCEN
setelah berhasil mendapatkan 2 penghargaan BEST PAPER AWARD dari 7 paper yang dipersentasikan. Paper
karya Hariman Dahrif (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN sekaligus staf BPSDM Papua) dan Andika Rante
(dosen jurusan Akuntansi UNCEN) berhasil memukau panitia dan peserta konferensi lainnya dan diganjar
sebagai paper terbaik untuk masing-masing kategori, yaitu Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi
Manajemen. Paper karya Hariman Dahrif dianggap memberikan kontribusi penting dalam mengukur
efisiensi belanja publik pasca otonomi khusus di Papua dan Papua Barat, sementara paper karya Andika
Rante secara meyakinkan menunjukkan arti penting management accounting system sebagai variabel
mediasi dalam meningkatkan kinerja SKPD (satuan kerja perangkat daerah) pemda yang ada di Provinsi
Papua. Ketujuh paper tersebut telah pula disetujui oleh President AGBA (Academy for Global Business
Advancement), yaitu Prof. Dr. Zafar U. Ahmed (USA), untuk dipublikasikan dalam Special Edition of
Journal for Global Business Advancement (JGBA) Volume 7 No. 3 (2014) dengan menugaskan Ari Warokka,
PhD (Vice President AGBA for Indonesia) sebagai Guest Editor. Journal for Global Business
Advancement adalah sebuah jurnal internasional yang prestisius karena terindeks dunia, yaitu
SCOPUS.
Paper-paper lainnya yang dipresentasikan dalam
ICBES 2014 pun mendapat perhatian khusus dengan beragam pertanyaan, tanggapan, dan saran
dari para peserta lain yang hadir di sesi Ekonomi Pembangunan. Seperti paper Nicolas Uttung Tike
(mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN/staf ahli pembangunan Pemprov Papua) yang berjudul “Do Abundant
Natural Resources Generate Social Welfare?†memancing pertanyaan delegasi dari Thailand yang
tertarik meneliti hal yang sama. Atau paper Arschipus Kaize (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN/Kadis
Pengelolaan Teknologi dan Informasi Provinsi Papua) yang berjudul “Does Spatial Aspect Matter to
Reduce Regional Income Inequality? The Case of Special Autonomy Region Papua and West Papua
Provinces†menjadi rujukan bagi beberapa peserta yang berasal dari negara-negara berkembang lainnya,
seperti Vietnam, Sudan, dan Sri Lanka, dalam mengembangkan aspek spasial dalam implementasi
kebijakan desentralisasi berbasis Otsus. Sementara paper Ulmi Listyaningsih (Kabid Pariwisata dan
Kebudayaan Pemprov Papua) yang berjudul “Budgetary Slack in Natural Resource-Rich Local Governmentsâ€
mengundang tanggapan positif dari para peserta lainnya yang ingin mengetahui bagaimana kebijakan
Pemprov Papua Barat mengelola anggaran pendapatan dan belanja daerah. Hal yang sama juga dialami
oleh paper Suntono NP (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN/staf BPS Provinsi Papua) yang berjudul “Could
Employment Be A Precondition For Poverty Alleviation?†yang didukung oleh para peserta yang berasal
dari negara-negara berkembang tentang arti penting ketersediaan lapangan kerja sebagai salah satu
prasyarat pengentasan kemiskinan. Dan paper Muhammad Ali (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN/staf BPS
Provinsi Papua) yang berjudul “The Relationship between Education and Income Inequality: Lessons
from Indonesia†secara khusus telah ditanggapi oleh Prof. Dr. David McArthur (USA) yang melihat
prioritas pembangunan Papua pada pengembangan SDM yang unggul adalah kunci keberhasilan yang wajib
ditiru oleh negara-negara berkembang lainnya.
Berikut ini
daftar 7 mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi dan 1 dosen Akuntansi UNCEN beserta makalah ilmiahnya:
No. Nama Judul Makalah
1 Ulmi Listianingsih Budgetary Slack in Natural
Resource-Rich Local Governments
2 Suntono NP Could Employment Be A Precondition For Poverty
Alleviation?
3 Arschipus Kaize Does Spatial Aspect Matter to Reduce Regional Income Inequality?
The Case of Special Autonomy Region Papua and West Papua
Provinces
4 Nicolas Uttung Tike Do Abundant Natural Resources Generate Social Welfare?
5 Hariman
Dahrif (Best Paper Award)Public Expenditures Efficiency in Rich Natural Resources Local
Government: The Case of West Papua
Province
6 Muhammad Ali The Relationship between Education and Income
Inequality: Lessons from Indonesia
7 Andika Rante (Best Paper Award) Leadership Style, Decentralization, and
Managerial Performance: Does Management Accounting System Mediate
the Relationship?
Hal menarik lain yang muncul dari keikutsertaan 7 delegasi
UNCEN ini adalah memberikan bukti kompetensi dan ajang promosi kekayaan intelektual SDM Papua di
kancah internasional. Temuan empiris 7 delegasi UNCEN ini menjadikan Papua fokus perhatian para
akademisi dunia dan mendorong makin banyak kaum intelektual elite dari negara-negara maju untuk
melakukan penelitian dan studi banding. Kesemuanya memberikan sumbangan besar nilai positif upaya
pembangunan yang dilakukan Pemprov Papua dan Papua Barat dalam mengimplementasikan Otonomi Khusus
yang sudah berjalan 12 tahun.
Seperti ditegaskan oleh
Arschipus Kaize (Kadis PTI Pemprov Papua), temuan empiris yang diperoleh dan dipresentasikan dalam
konferensi internasional yang prestisius merupakan kontribusi besar insan PNS Pemprov Papua dan
akademisi UNCEN dalam upaya berpartisipasi aktif mendukung berbagai program pembangunan pemerintah
daerah. Terlebih pengalaman semua anggota delegasi yang mendapat tanggapan, pertanyaan, dan saran
yang konstruktif dari peserta konferensi yang berasal dari berbagai belahan dunia, telah menunjukkan
bahwa pembangunan Papua adalah model pembangunan ekonomi yang patut menjadi rujukan bagi
negara-negara berkembang lainnya. Sehingga tidaklah mengherankan dua dari tujuh paper yang
dipresentasikan diganjar penghargaan sebagai paper terbaik (best paper award) yang langka/jarang
diterima delegasi Papua selama ini. Prestasi ini kiranya menjadi pemicu semangat bagi staf Pemprov
Papua dan civitas akademika UNCEN lainnya untuk berprestasi yang sama atau lebih di masa yang akan
datang.