• Dipublish Oleh: admin
  • Dipublish Pada: December 16, 2014
  • 626 x dilihat.

Gubernur Bantu GKI Tehupa 100 Sak Semen

      Sebagai wujud kasih damai Natal kepada pihak gereja-gereja, Gubernur Papua Lukas Enembe melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua Arschipus Kaize, membantu 100 sak semen kepada GKI Tehupa Skou Sae, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, untuk pembangunan gedung  tersebut. Pemberian bantuan tersebut diserahkan pada saat perayaan Natal bersama Kominfo Papua dengan GKI Tehupa, tanggal 11 Desember 2014 lalu. Kepada pers di Jayapura, Kadis Kominfo mengatakan pemberian bantuan Natal ini sebagai wujud kepedulian Gubernur bagi gereja diwilayah perbatasan atau daerah terpencil. Apalagi pembangun gereja di Skouw Sae dilakukan melalui swadaya masyarakat setempat.  â€œUntuk itu, dengan adanya bantuan dari pemerintah provinsi diharapkan dapat membantu jemaat setempat,” ucap Kadis Kominfo kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/12).

     Lebih lanjut dikatakan, Gubernur Papua dalam program kerjanya berkeinginan agar pembangunan dilakukan mulai dari kampung ke kota. Karena itu, dari sisi Kominfo pihaknya mencoba untuk membuka wawasan, karena daerah perbatasan merupakan serambinya Indonesia. “Apalagi Skouw merupakan titik pertama,”tuturnya. Dengan adanya pemberian bantuan tersebut, diharapkan pada peresmian gereja yang direncanakan rampung Tahun 2017 mendatang, dapat dirangkaikan dengan kegiatan-kegiatan lain. Diantaranya, membuat kegiatan abrasi dengan Dinas Lingkungan Hidup atau pembangunan rumah bagi masyarakat oleh Dinas Sosial Papua, serta kegiatan infrastruktur lainnya.

    Dengan harapan daerah di kawasan perbatasan ini kedepan akan berubah lebih maju lagi," harapnya. Sementara ditempat berbeda, Kepala Biro Kesra dan Kemasyarakatan Papua, Naftali Yogi mengatakan Pemerintah Provinsi Papua sebelumnya menyiapkan dana sebesar Rp 19 miliar dalam bentuk fresh money untuk
membantu lembaga keagamaan di Papua. Dana sebesar Rp 19 miliar merupakan 10 persen dari 20 persen dana
Otonomi Khusus Papua, yang diperuntukan untuk pembinaan semua lembaga keagamaan di “bumi cenderawasih”.